2 research outputs found

    Business Strategy Developmentwith 360° Business Model Innovation Perspective in PT NEC Indonesia

    Get PDF
    As a company engaged in information technology and telecommunications, PT NEC Indonesia is aware of the opportunities and challenges in the next few years where rapid change, growing complexity and uncertainty are the basis for how the company designs solutions to help customers and society. This study aims to determine the business model applied by PT. NEC Indonesia and to find out the preparation of a business development strategy plan at PT. NEC Indonesia is based on a 360º innovation business model framework with 5 main components, namely value creation, value proposition, value delivery, value capture and value communication. The data obtained are the results of questionnaires and interviews with seven respondents who are company management and several customers. The results showed that the total score of the IFE matrix was 1,93 and the EFE matrix score was 1.68. These results place PT NEC Indonesia in quadrant I, namely high market growth and a strong competitive position. From the analysis of PT NEC Indonesia's business model, it is necessary to make improvements to several components of the 360º BMI framework. The value creation component, the importance of value-added focus on every solution offered by improving services to be more dynamic not only as a customer but more towards being a partner through a co-creation business strategy. While improvements to the value proposition and value capture component with a focus on added value, the initiation of determining the pricing model with value-based-pricing and recurring revenue model can be applied as a diversification in profitability and efficiency. Keywords: co-creation, 360º business model innovation inovasi, reccuring revenue model, swot, value-based-pricin

    PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS PADA INDUSTRI TEKSTIL DI RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

    Get PDF
    Kas sebagai salah satu aktiva yang ada di perusahaan seringkali menjadi sasaran penyalahgunaan. Hal tersebut karena sifat kas, baik dalam bentuk uang tunai maupun berupa surat berharga yang sangat likuid, sehingga mudah untuk dimanipulasi. Untuk menjaga likuiditas operasi perusahaan dan menjaga agar tidak terjadi penyelewengan terhadap penggunaan kas perusahaan, diperlukan suatu alat yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mencegah kemungkinan terjadinya penyelewengan. Alat bantu yang digunakan adalah pengendalian intern, khususnya pengendalian intern kas. Upaya mendorong efektivitas suatu pengendalian intern merupakan hal yang penting, untuk itu diperlukan suatu bagian dari perusahaan yang bertugas untuk menilai kelayakan dan efektivitas pengendalian intern yang ada, serta bertugas untuk menilai kegiatan yang telah dijalankan oleh perusahan. Bagian ini disebut bagian Internal Audit yang berfungsi sebagai penilai yang independen dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas dalam perusahaan sebagai suatu pelayanan kepada seluruh anggota organisasi umumnya dan khususnya pada manajemen. Hasil penelitian pada industri tekstil di Rancaekek Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa pengendalian intern kas telah dilaksanakan dengan baik dan memadai, hal ini terlihat dengan adanya lima komponen pokok pengendalian intern, yaitu: Lingkungan Pengendalian, Penaksiran Risiko, Aktivitas Pengendalian, lnformasi dan Komunikasi, dan Pemantauan, dan telah dilaksanakannya prinsip-prinsip umum pengendalian intern kas, serta tercapainya tujuan-tujuan pengendalian intern kas. Internal Audit atas kas yang dilakukan oleh industri tekstil di Rancaekek Kabupaten Bandung telah mampu menjalankan aktivitas-aktivitasnya, khususnya kebijakan-kebijakan atas kas, dan prisip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta verifikasi yaitu pemeriksaan akan kecermatan perhitungan dan keandalan dokumen-dokumen dan catatan-catatan atas transaksi kas, sehingga dapat menunjang efektivitas pengendalian intern kas. Pengaruhnya dapat dilihat dari nilai determinan sebesar 49,35% yang berarti internal audit berpengaruh cukup besar terhadap efektivitas pengendalian intern kas
    corecore